Mekominfo Mendukung Rencana Pihak Kepolisian Untuk Berpatroli Di Grup Whatsapp

Mekominfo Mendukung Rencana Pihak Kepolisian Untuk Berpatroli Di Grup Whatsapp

Aplikasi Messenger WhatsApp

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan mendukung penuh rencana pihak kepolisian untuk melakukan patroli di grup Whatsapp.

Namun Mekominfo menjelaskan bahwa patroli yang akan dilakukan oleh kepolisian bukan berarti polisi berkeliaran secara bebas keluar masuk grup WhatsApp.

Menurut Mekominfo Rudiantara patroli yang dilakukan kepolisian bukan secara suka-suka namun polisi baru akan masuk ke dalam grup jika ada anggota grup tersebut yang diketahui berbuat tindak kriminal.

Rudiantara juga mengatakn polisi bisa mengetahui apakah ada tindakan kriminal atau tidak didalam grup tersebut melalui delik aduan dan delik umum dan kemudian meminta bantuan kepada Kominfo.

"Saya akan dukung rencana itu tapi dengan catatan tadi, bahwa memang harus ada yang berbuat kriminal bukan asal patrol saja. Karena begini, media sosial jelas ranah publik, kalau WhatsApp (percakapan) berdua itu sudah termasuk ranahnya pribadi. Kalau grup itu diantaranya menurut saya" ungkap Rudiantara.

"Kalau dari UU ITE kan ada delik aduan dan umum, kalau delik aduan harus ada yang mengadu terlebih dahulu baru pihak polisi akan sampaikan ke Kominfo namun kalau delik umum tidak perlu ada aduan terlebih dahulu" lanjut Rudiantara.

Diapun mengungkapkan bahwa masuk ke grup WhatsApp yang anggotanya diduga berbuat kriminal tindak melanggat privasi.

"Kalau dianggap melanggar privasi terus melanggar hukum apa enggak boleh polis masuk? Penegak hukum gimana? Ya, enggak boleh terkenalah (dihambat) penegak hukum itu" kata Rudiantara.

Berita ini dikutip dari situs : Kompas.com